UT Wujudkan Peran Sains dan Teknologi demi Gaya Hidup Perkotaan Berkualitas
Gaya
hidup perkotaan yang berkualitas adalah pilihan yang harus dilakukan bagi
kelangsungan hidup manusia. Disamping itu, Pertumbuhan Penduduk yang tidak
terkontrol, terutama yang terjadi di kota-kota besar, telah mengakibatkan
pergeseran gaya hidup masarakat kota. Perubahan gaya hidup seperti penggunaan
kendaraan bermotor yang berlebihan serta meningkatnya pemanfaatan bahan bahan
kimia dan plastik telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan dan
meningkatnya stres penduduk.
Bupati
Bantaeng, Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr., hadir sebagai pembicara
kunci bersama Kepala UPBJJ-UT Malang Dr. Agus Santoso M.Si., di acara Seminar
Nasional Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Terbuka
(FMIPA-UT) tahun 2016, bertemakan “Peran Sains dan Teknologi dalam Mendukung
Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) yang berkualitas”. Acara tersebut
diselenggarakan pada Kamis, 22 September 2016 bertempat di Gedung Universitas
Terbuka Convention Center yang diikuti oleh 223 peserta, terdiri dari 64
pemakalah dan 159 peserta yang berasal dari 13 PTN, 11 PTS, 9 Lembaga
penelitian serta para pimpinan di lingkungan UT dan tamu undangan.
Kegiatan
diawali oleh laporan dari panitia Seminar Nasional yang diketuai oleh Dr. Ir.
Nurmala Pangaribuan, M.Si.,. Dalam laporannya beliau menjelaskan bahwa Seminar
Nasional diselenggarakan secara rutin setiap tahun dalam rangkaian kegiatan
Dies Natalis UT ke-32, dilanjutkan pembukaan secara langsung oleh Rektor UT,
Prof. Ir. Tian Belawati M.Ed., Ph.D., serta peluncuran buku oleh FMIPA-UT
dengan judul yang sama dengan tema seminar. Dalam sambutannya, Prof. Tian
memaparkan bahwa melalui seminar ini diharapkan kita tidak saja dapat berbagi ilmu,
informasi, dan pengalaman tentang beragam sains dan teknologi dalam mendukung
gaya hidup perkotaan yang berkualitas, tetapi kita juga dapat belajar satu sama
lain tentang upaya – upaya terobosan berbasis sains dan teknologi, yang
dimanfaatkan dalam mendukung gaya hidup perkotaan yang bermutu.
Pada
sesi pembicara pertama, Bupati Bantaeng, Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah M.
Agr., banyak menjelaskan tentang kesuksesan Kabupaten Bantaeng yang beliau
pimpin. Kesuksesan tersebut berasal dari banyaknya Inovasi Teknologi pertanian
di Bantaeng, ”kita melakukan kerjasama kepada lembaga pemerintah lainnya untuk
menghasilkan team work yang baik serta didukung SDM yang potensial agar bisa
menjadi daerah yang berkembang” ujarnya. Saat ini Kabupaten Bantaeng menjadi
daerah surplus pertanian dan menjadi contoh untuk daerah lain. Di akhir sesi
tanya jawab beliau juga memuji UT terhadap lingkungan kantor UT yang bersih dan
penuh dengan ruang terbuka hijau. Pada sesi pembicara kedua, Dr. Agus Santoso.,
M.Si., lebih banyak menjelaskan isi tentang CAT (Computerized Adaptive Testing)
yaitu Metode penggunaan sistem komputer untuk memberikan butir soal yang sesuai
dengan kemampuan (ability) peserta tes, dengan pendekatan item response theory
(IRT).
Seminar
ini merupakan ajang bagi para dosen, praktisi, para pengambil kebijakan, dan
masyarakat umum yang “concern” tentang kualitas hidup masyarakat dan lingkungan
hidup, untuk mendiskusikan berbagai isu terkait dengan industrialisasi,
urbanisasi dan dampaknya terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan, serta
berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir dampak
dari Industrialisasi dan Urbanisasi.
Pada
Seminar Nasional FMIPA kali ini terpilih beberapa pemakalah terbaik dengan
predikat Penulis Makalah dengan Pujian yakni, Alsuhendra dan Ridawati dari
Universitas Negeri Jakarta serta Dwi Iriyani dan Pangesti Nugrahani dari
UPBJJ-UT Surabaya. Acara ditutup secara langsung oleh Dekan FMIPA, Dr. Ir. Sri
Harijati, M.A,. Dalam sambutannya beliau berharap kegiatan Seminar Nasional ini
dapat dilanjutkan dengan kegiatan Riset - riset lainnya serta hasilnya dapat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
http://www.ut.ac.id/berita/2016/09/ut-wujudkan-peran-sains-dan-teknologi-demi-gaya-hidup-perkotaan-berkualitas
Komentar
Posting Komentar